3. Rotasi (
Perputaran )
Rotasi adalah
transformasi yang memetakan setiap titik pada bidang ketitik lainnya dengan
cara memutar pada pusat titik tertentu. Titik pusat rotasi adalah titik tetap
atau titik pusat yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan arah dan besar
sudut rotasi. Titik pusat dapat berada di dalam, pada, atau di luar bangun
geometri yang hendak dirotasi.
Arah rotasi
disepakati dengan aturan bahwa jika perputaran berlawanan dengan arah jarum
jam, maka rotasi bernilai positif, sedangkan jika perputaran searah jarum jam,
maka rotasi bernilai negatif. Besarnya sudut putar rotasi menentukan jauhnya
rotasi. Jauh rotasi dinyatakan dalam bilangan pecahan terhadap satu kali
putaran penuh (360°) atau besar sudut
dalam ukuran derajat atau radian.
Bayangan titik P
(x,y) yang dirotasikan terhadap pusat O (0,0) sebesar θ adalah P’(x’ ,y’ ) dengan:
X’ = x cos θ – y sin
θ
Y’ = x sin θ + y cos
θ
Bayangan titik P
(x,y) yang dirotasikan terhadap pusat A (a,b) sebesar θ
adalah P’(x’ , y’) dengan:
X’ – a = (x-a) cos θ
– (y-b) sin θ
Y’ – a = (x-a) sin θ
+ (y-b) cos θ
4. Dilatasi (
Perbesaran/ Perkalian)
Ditalasi adalah
transformasi yang mengubah ukuran atau skala suatu bangun geometri
(pembesaran/pengecilan), tetapi tidak mengubah bentuk bangunan tersebut.
Bayangan titik P (x,y) oleh dilatasi [ O, k] adalah P’ (x’ ,y’) dengan X’ = kx
dan y’=ky
Dilatasi
Pusat O(0,0) dan faktor skala k Jika titik P(x,y) didilatasi terhadap pusat O(0,0) dan faktor skala di dapat bayangan P’(x’,y’) maka
x’ = kx dan y’ = ky dan
dilambangkan dengan [O,k]
Contoh Soal dan Pembahasan :
1.
Garis 2x – 3y = 6
memotong sumbu X di A dan memotong sumbu Y di B. Karena dilatasi [O,-2],
titik A menjadi A’ dan titik B menjadi B’. Hitunglah luas segitiga OA’B’ !
Jawab
: garis 2x – 3y = 6 memotong sumbu X di A(3,0)
memotong
sumbu Y di B(0,2)
karena dilatasi [O,-2] maka A’(kx,ky)→
A’(-6,0)
B’(kx,ky)
→ B’(0,-4)
Titik A’(-6,0), B’(0,-4) dan titik O(0,0) membentuk
segitiga seperti pada gambar:
Sehingga
luasnya = ½ x OA’ x
OB’
= ½ x 6 x 4
= 12
2.
Titik A(-5,13) didilatasikan oleh [P,⅔] menghasilkan A’. Jika koordinat titik P(1,-2),maka koordinat titik A’
adalah….
Jawab
:
A(x,y) A’(x’,y’)
x’ = k(x – a)
+ a
y’ = k(y – b)
+ b
A(-5,13) A’(x’ y’)
x’ = k(x – a)
+ a
y’ = k(y – b)
+ b
A(-5,13) A’(x’ y’)
x’ = ⅔(-5 – 1) + 1 = -3
y’= ⅔(13 – (-2)) + (-2) = 8
Jadi koordinat titik A’(-3,8)
3.
Diketahui segitiga OAB dengan koordinat titik
O(0,0), A(3,0) dan B(3,5).Tentukan koordinat
bayangan segitiga OAB tersebut bila ditranslasi oleh T =
Jawab
:
(0,0) → (0 + 1,
0 + 3)
0’(1,3)
(3,0) → (3 + 1,
0 + 3)
A’(4,3)
(3,5) → (3 + 1,
5 + 3)
B’(4,8)
4.
Bayangan persamaan lingkaran x2 + y2 = 25 oleh translasi T = adalah….
Jawab :
Karena translasi T = maka
x’ = x – 1 → x = x’ + 1.….(1)
y’ = y + 3 → y = y’ – 3…..(2)
(1) dan (2) di
substitusi ke x2 + y2 = 25
diperoleh
(x’ + 1)2 + (y’ – 3)2 = 25;
Jadi
bayangannya adalah: (x + 1)2 + (y – 3)2 = 25
5.
Persamaan bayangan
garis x + y = 6
setelah dirotasikan pada pangkal koordinat dengan sudut putaran +90o,
adalah….
Jawab : R+90o berarti: x’ = -y → y = -x’
y’ = x → x = y’
disubstitusi ke:
x + y = 6
y’ + (-x’) = 6
y’ – x’ = 6 → x’ – y’
= -6
Jadi bayangannya: x – y = -6
6.
Persamaan bayangan
garis 2x - y + 6 = 0
setelah dirotasikan pada
pangkal koordinat dengan sudut putaran -90o ,
adalah….
Jawab : R-90o berarti:
x’ = xcos(-90) – ysin(-90)
y’ = xsin(-90) + ycos(-90)
x’ = 0 – y(-1) = y
y’ =
x(-1) + 0 = -x’
dengan
matriks:
R-90o berarti: x’ =
y → y = x’
y’ = -x → x =
-y’
disubstitusi ke:
2x - y + 6 = 0
2(-y’)
- x’ + 6 = 0
-2y’ – x’ + 6 = 0
x’ + 2y’ – 6 =
0
Jadi bayangannya: x + y – 6 = 0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar